Renungan Alkitab Tentang Ulangtahun
2 Korintus 9 : 15
“Syukur
kepada Allah karena karunia-Nya yang tak terkatakan itu!”
Kata-kata adalah
alat yang digunakan manusia untuk menjelaskan dan menyampaikan pemikiran maupun
keinginannya. Melalui kata-kata, kita bisa menyadari pikiran dan perasaan
seseorang. Kata-kata adalah alat yang kuat jika digunakan dengan benar.
Contohnya, seorang motivator terkenal dari Indonesia seperti Mario Teguh. Ia
mampu menggunakan kata-kata dengan baik dan benar sehingga kata-kata itu
mempunyai kekuatan untuk memotivasi orang-orang yang mendengarkan. Kata-kata
adalah alat yang tidak binasa oleh waktu. Contohnya, setiap kali Hari Sumpah
Pemuda dirayakan, kita pasti mendengar perkataan dari Presiden Sukarno yaitu berikan
aku 10 pemuda, niscaya kuguncangkan dunia. Presiden Sukarno telah
tiada, namun kata-katanya masih hidup dan dipakai sampai saat ini. Meskipun
kata-kata adalah alat yang kuat untuk menyampaikan dan menjelaskan maksud dan
tujuan seseorang, namun ada batas-batas dalam dunia bahasa yang membuat
kata-kata tidak mampu untuk mengungkapkan seluruh isi pikiran dan perasaan
seseorang. Contohnya, saat seseorang berkata aku sedang bahagia, maka
tiga kata itu sungguh sedikit untuk mengungkapkan rasa bahagia yang
sungguh-sungguh dirasakan oleh orang tersebut. Kata-kata memang alat yang kuat
tapi ada momen-momen saat kata-kata tidak cukup kuat untuk menunjukkan keluasan
dan kedalaman perasaan seseorang.
Saat kita
berbicara tentang karunia Tuhan, maka kita tahu bahwa dua kata itu tidak cukup
menggambarkan betapa besar dan luas karunia Tuhan dalam hidup kita. Rasul
Paulus menyadari hal itu. Karunia Tuhan itu sungguh besar dan luas, sedangkan
manusia adalah makhluk yang kecil dan terbatas. Ya, manusia itu terbatas dengan
kata-kata yang ia miliki. Waktu hidup yang manusia miliki juga sangat terbatas.
Namun, dalam keterbatasan manusia, Tuhan membuat manusia mampu merasakan
ketidakterbatasan dari karunia Tuhan. Mari kita ambil satu momen dalam
kehidupan manusia yang menunjukkan bahwa karunia Tuhan yang tidak terbatas itu
sungguh-sungguh dirasakan manusia. Momen itu adalah momen ulangtahun yang
seringkali dirayakan setiap tahun oleh masing-masing orang. Dalam satu tahun,
ada banyak hal yang terjadi dalam hidup seseorang. Suka duka silih berganti
datang. Tangis dan tawa datang dan pergi. Susah dan senang bergantian
mengiringi waktu yang terus berjalan. Hidup tidak selalu mudah dan
menyenangkan. Tapi, hidup juga tidak selalu sulit dan menyedihkan. Dalam satu
tahun itu, satu kata yaitu ulangtahun tidak akan cukup untuk
menggambarkan semua rasa dalam perjalanan waktu yang sudah dilalui. Satu kata
yaitu ulangtahun tidak akan cukup untuk menjelaskan betapa ajaib dan
mengherankan waktu-waktu telah seseorang jalani.
Rasul Paulus
menggunakan kata anekdiegeto dorea yaitu His indescrible gift.
Dalam bahasa Indonesia, gift bisa diterjemahkan ke dalam beberapa kata
seperti bakat, kado, oleh-oleh, dan lainnya. Namun, kata pemberian
sangat mendekati arti kata dari dorea (gift). Pemberian dapat
kita maknai sebagai sesuatu yang diberikan secara gratis dari Tuhan. Pemberian
berarti Tuhan memberikan sesuatu yang tidak ada pada kita sebagai manusia.
Sesuatu yang tidak bisa kita kendalikan atau bahkan kita dapatkan dengan
kemampuan kita. Sesuatu yang tidak dapat dibeli dengan uang atau bahkan tidak
mampu dimiliki oleh orang-orang yang memiliki jabatan penguasa sekalipun.
Sesuatu yang hanya dimiliki dan dikendalikan oleh Tuhan sendiri. Pemberian
Tuhan yang merupakan karunia yang tidak terkatakan itu adalah waktu.
Saat kita
merayakan ulangtahun, ingatlah momen ulangtahun ini bukan hanya soal hari ini
saja. Tetapi, ingatlah waktu yang telah Tuhan berikan secara
cuma-cuma untuk kita merasakan dan menikmati dinamika kehidupan. Ingatlah waktu
yang telah Tuhan berikan saat Ia menolong kita keluar dari berbagai kesulitan
hidup. Ingatlah waktu yang telah Tuhan berikan saat Ia memberikan kita
kelegaan dan sukacita dalam hidup. Momen ulangtahun adalah momen saat
kata-kata kehilangan kekuatan dan pemberian Tuhan yang tak terkatakan itu
kita hayati kembali untuk mengarahkan kita pada hidup yang lebih bersyukur atas
waktu-waktu yang Tuhan berikan.
Comments
Post a Comment